8/27/10

Mengenal Kembali Ramadhan dan Hikmahnya




Ramadhan tahun ini sudah mencapai lebih dari setengah bulan. Puasa telah kita jalani dengan diiringi pengamalan ibadah yang semata-mata untuk mncapai keridoan ALLAH SWT.
Segala harapan ujungnya adalah diterimanya amal perbuatan kita oleh sang pencipta, dan terwujudnya kehidupan yang barokah.

Pada kesempatan ini mari kita mengulas kembali pembahasan-pembahasan bulan Ramadhan untuk selalu meneguhkan iman kita dan menambah percaya diri kita dalam beribadah. selain itu kita sebagai umat islam paham dengan apa itu bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan yang merupakan



bulan yang penuh berkah ini selalu menjadi bulan utama bagi kita dalam beribadah, walau dmikian tidaklah pantas kita hanya mementingkan ibadah di bulan ramadhan saja. Seharusnya begitu pula kita menghadapi bulan-bulan lainnya.
Sekarang ini kebanyakan orang beribadat sungguh-sungguh di bulan Ramadhan, namun di bulan lain mereka sering sekali meningglkan ibadah mereka. Hal seperti ini bukanlah suatu perbuatan yang diinginkan oleh ALLAH SWT.
Jadi dengan menganalisa dan mempelajari problema yang terjadi ini, mari kita rubah sikap kita yang selalu menunjukkan peningkatan nilai ibadah kita kepada ALLAH SWT.

Dalam mencapai berkahnya ramadhan kita perlu merenungkan keutamaan-keutamaan yang ada pada bulan ramadhan.
Seperti yang sama kita ketahui, Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan.
Banyak ibadah-ibadah yang bisa kita lakukan dalam meningkatkan amalan kita. Blum lama ini saya membaca suatu tulisan dari sebuah situs, dimana dijelaskan ada lima belas amalan utama yang bisa kita lakukan di bulan Ramadhan, yaitu :

1. Puasa
2. Shalat Berjamaah
3. Membaca Alquran
4. Tarawih dan Qiyamullail
5. Shalat Dhuha
6. Shalat Ba'da wudlu
7. menyegerakan Berbuka
8. Mengakhirkan Sahur
9. Dua Rakaat Fajar
10. i'tikaf 10 hari
11. Beribadah di lailatul Qadar
12. Umrah
13. Membantu Orang lain
14. Zakat dan Shadaqah
15. Berdoa

Satu hal yang paling penting harus diingat adalah ALLAH itu dekat dengan kita, lbih dekat dari urat nadi di leher kita.
Allah SWt dalam Al Quran telah menjelaskan seberapa dekatnya Dia dengan hamba-hambanya.
Suatu hari Rasulullah membacakan sebuah ayat dalam Al Quran, yaitu ud’uuni astajib lakum (berdoalah kepada-Ku dan Aku akan mengabulkannya).
Mendengar ayat ini, salah seorang sahabat Rasulullah tenggelam dalam pikirannya sendiri. Dia memikirkan apakah Tuhan itu dekat atau jauh dari kita? Jika Tuhan itu jauh, bagaimana Dia mendengar doa kita dan bila dekat, bagaimana cara kita bercakap-cakap dengan-Nya?
Pada saat itu, turunlah ayat ke 186 dari surat Al Baqarah yang artinya:

“(Wahai Rasul), jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, (katakankah) bahwa aku ini dekat.
Aku menjawab setiap doa yang dipanjatkan oleh setiap pendoa. Karena itu, hendaknya mereka menjawab seruan-Ku.
Berimanlah kepada-Ku supaya mereka mendapatkan petunuk jalan kebenaran”


Image and video hosting by TinyPic

0 comments:

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP